“Teng Teng Tengg” akhiirnya suara bel sekolah terdengar nyariing.toto aman terpercaya
Sesudah pak Guru memberiikan PR, ia langsung pergii darii ruangan kelas kelas diiikutii para siswa yg berhamburan keluar. Satu demii satu para guru dan siswa melangkahkan kakiinya keluar darii sekolahan tersebut, kecualii…. Sheindy , Nia dan Morenil. Dgn cemas mereka menuju canteen sekolah, Morenil dan Sheindy yg pemberanii memiimpiin paliing depan, yg terakhiir Nia yg penaqut.
“Sheindy… Morenil” Nia merengek
Morenil dan Sheindy menghentiikan langkah mereka
“Aqu taquttt….” Nia terlihat cemas memandangii piintu canteen yg masiih tertutup menyiimpan seriibu miisterii.
Morenil dan Sheindy berusaha menenangkan Nia, mereka mengertii , Nia memang seorang wanita yg penaqut.
Dgn memberaniikan dirii Morenil mendorong piintu canteen
“Kreee kettttt…….”
Perlahan-lahan ketiiga wanita tersebut masuk kedalam ruangann canteen bersiih yg terawatt.
Sementara tersebut darii tempat yg tersembunyii, dua pasang mata yg sudah lama mengawasii gerak geriik mereka bertiiga terlihat berbiinar-biinar, dua sosok pria yg masiih bersembunyii tersenyum-senyum, dgn mengendap-ngendap mereka berdua menghampiirii ketiiga wanita tersebut darii belakang. Lalu…
“Dharrrrrrr” sebuah suara meledak tiiba-tiiba mengejutkan tiiga sosok mulus dan mungiil tersebut darii belakang.
“Wuahhhhhh…..”
“Whouwwww…“Sheindy dan Morenil kaget sampe melompat
“AAAAAAAAAW.. CIAAATT” Nia yg penaqut mendadak membaliikkan badannya dan menendangkan kakii kanannya dan GOOOLLLLL..!!! OLEE… OLEEE OLEEE OLEEE…!!
“Heggggkkkk………. AA Aduhhhhh” sebuah tendangan reflek darii Nia yg mendarat diselangkanganku membuat mataqu melotot dan nafasku sesak.
“Blukkkkkkkk…” aqu langsung terkapar mendapatkan sebuah tendangan keras ditempat yg paliing berbahaya, dua buah bola diselangkanganku terasa ngiilu.
“Ha Ha Ha Ha Ha….” Jhones tertawa terbahak-bahak meliihatku yg terduduk lemas diatas lantai canteen sembari mengusap-ngusap selangkanganku.
“Ehhhhh….” Nia terlihat kaget, para wanitaku saliing berpandangan kemudian mereka tertawa lepas sembari membantuku berdirii.
Nia cengengesan sembari garuk-garuk kepala
“WAduhhhh….tersebutnya Nggak apa-apa kan ?”Morenil cekiikiikan
“He he he… duhh kaciannnn..Sosiisnya sakiit ya sayang…” Sheindy menggodaqu sembari mengelus bagian selangkanganku.
“Hmmmmm….. mang Triman Nggak apa-apa kan ?”Nia tersenyum senyum malu
“Euhhhh…Ehmmm Nggakkk.. Nggakkk apa-apa koqqq” Aqu berusaha menegakkan badanku supaya enggak terlalu malu.
“Wahhhhh ternyata Nia hebat juga biisa merobohkan seorang Triman” Jhones menyiindirku, suara gelak tawa kembalii menggelegar dicanteen sekolahan tersebut.
“Ehhh… mangg Triman…” Tiiba-tiiba Nia mengeluarkan sebuah kertas kumal dan menunjukkannya kepadaqu, wajahnya terlihat seriius, demiikian juga wajah Sheindy dan Morenil.
Semiinggu yg lalu
Aqu mengiintai sesosok badan tua dan kurus, hujan deras disertai angiin yg mengamuk membuat suasana jalanan tersebut menjadi sepii, riak air terliihat bergelora dgn arusnya yg kuat, kucegat badan tua tersebut.
“Hahhh… “ matanya melotot memandangiiku dgn ketaqutan
“Haiii Pak tua masiih iingat aqu ?”
“Aa Uuu Eee ampunnn.. hekkkss” suara dikerongkongannya tertahan sewaktu sebuah tangan mencekiik lehernya, badan Painol melayg diudara dan……..
“Aaa Byurrrrrr”Tanpa ampun, Arus air di kalii besar tersebut menelan sesosok badan yg kurus dan peot.
Kupungut sebuah dompet tua yg sempat terjatuh darii kantung mahluk menjiijiikan tersebut dan
“Plunnnnnggggg” kulemparkan dompet tersebut kedalam kalii besar yg sedang mengamuk supaya dapat segera menyusul pekepunyaannya
“iinii mah tuliisannya sii Jhones…he he he”
Aqu dan Jhones tersenyum saliing berpandangan.dan tersenyum-senyum
“Dgn bangga gwe memperkenalkan dirii gwe sebagai satpam baru disekolahan iinii… tugas utama gwe untuk naik ke ranjang bersama Sheindy” Jhones membungkukkan badannya yg besar.
“Aduhh.. duhhh duhhh” Jhones memegangii perutnya yg terasa pedih karena dicubiit Sheindy.
“Sheindy.. mangg Jhones pengennnn” Jhones memelas, sudah semiinggu iinii Jhones siibuk mengurus kebebasannya darii Lembaga Permasyarakatan dikota tersebut.
Nafas Jhones memburu kencang sembari memperhatiikan Sheindy, Sheindy mundur sewaktu Jhones menghampiiriinya.
“Eehh… sama Morenil dan Nia aja ya, mangg…Jhones kan belum pernah main sama mereka….” Sheindy mendorong Nia dan Morenil.
“Hupppp… asiikkkkkk….” Jhones memanggul Badan Morenil dan Nia dibahu kanan dan kiiriinya.
“Ehhh Nggakk mauu..” Nia berontak menyadarii apa yg diiingiinkan Jhones.
“IIhhh… Mang Jhones mau ngapainn lepasiin ahhh” Morenil juga terlihat berontak, Jhones terkekeh-kekeh melangkahkan kakiinya.
“Sheindy…. Manggg Triman pengennnn he he he” aqu meniiru permiintaan Jhones.
Sheindy tersenyum sembari membaliikkan badannya, ia berjalan kearah meja dan naik keatas meja dicanteen sekolahan tersebut, kedua tangan Sheindy bergerak kebelakang dan bertumpu pada meja canteen, kedua kakiinya tertekuk dan bergerak mengangkang, Sheindy tersenyum nakal seolah-olah menantangku. Jantungku berdetak-detak dgn kencang meliihat iisii Rok seragam Sheindy yg tersiibak menampakkan pangkal pahanya yg mulus. Aqu segera menghampiiriinya, kutekan bahu Sheindy supaya ia merebahkan diriinya diatas meja, aqu duduk diatas kursii, dihadapanku badan Sheindy menggeliat lembut, matanya yg siipiit menatapku dgn pasrah, tanganku merayapii pahanya yg terasa halus, Tanganku kananku semakiin naik dan kiinii menyeliinap kebaliik kain segiitiiga berwarna abu-abu diselangkangan Sheindy, kujejalkan jarii tengahku kedalam lobang kemaluan Sheindy yg hangat dan berdenyut-denyut, biibiir Kemaluan Sheindy dgn kuat menggiigiit jariiku.
IIrama nafas Sheindy mulai tak teratur sewaktu aqu mengucek-gocek lobang Kemaluan Sheindy , Tangan kiiriiku meremas-remas buah dadanya yg masiih bersembunyii dibaliik seragam sekolah wanita tersebut. Tanganku bergerak semakiin liar menelanjangii Sheindy, kiinii Sheindy terlentang diatas meja canteen dalam keadaan telanjang bulat. Mata siipiit Sheindy terpejam-pejam sewaktu aqu mengesek-gesek cliitoriis mungiil diselangkangannya, esexeseks.com riintiihan-riintiihan keciil mulai terdengar darii biibiir Sheindy. Kedua tanganku kiinii meremas kedua buah dada Sheindy, sebuah remasan kuatku pada buah dadanya membuat Sheindy mengeluh, tiiba-tiiba Sheindy menepiiskan tanganku.
“Nggak mau ahhh… mang Triman liiciik… masak Sheindy doang yg telanjang..” kedua tangan Sheindy menutupii buah dadanya darii pandanganku, kedua kakiinya merapat.
“Habiis malassss siih, Nggak ada yg bukain…” Aqu berdirii menantangnya, Sheindy turun darii atas meja, kedua tangannya melepaskan kanciing-kanciing baju yg kukenakan, tangan mungiilnya bergerak menyiibakkan pakaianku supaya terlepas, kiinii Sheindy berlutut dihadapanku, tangannya menariik resletiing celanaqu, tanpa dapat kucegah celana panjang yg kukenakan melorot kebawah.
Sheindy mengecup-ngecup bagian celana dalamku yg menggembung, dgn cepat Sheindy menariik celana dalamku turun, dgn liar Sheindy menjiilatii gagang kemaluanku, kemudian liidahnya meliingkarii kepala kemaluanku. Aqu menatap kebawah, kubelai-belai kepalanya, Sheindy yg nakal kiinii begtersebut pandai melaqukan jiilatan dan hiisapan-hiisapan pada kemaluanku. Aqu harus mengaquii kepandaian Sheindy, Nia dan Morenil dalam berciinta memang meniingkat dgn pesat.
“Auhhh….. “Aqu keenakan merasakan sedotan-sedotan raqus mulut Sheindy dikepala kemaluanku, lumayan lama kubiarkan Sheindy mempermainkan kemaluanku.
Kuangkat badan Sheindy dan kuletakkan kembalii diatas meja, kedua kakiinya menggantung dipiingiiran meja, Sheindy merenggangkan kedua kakiinya lebar- lebar, kugosok-gosokkan kepala kemaluanku pada biibiir kemaluan Sheindy , kutekan kepala kemaluanku , sedikiit demii sedikiit kepala kemaluanku mulai terbenam kedalam lobang kemaluan Sheindy yg sempiit, satu sentakan yg kuat membuat kepala kemaluanku melesat dan terjepiit dibiibiir kemaluan Sheindy yg bentuknya sepertii ciinciin .
Kedua tangan Sheindy berpegangan kuat-kuat pada leherku sewaktu aqu mulai memaju-mundurkan kemaluanku
“Krekett… Kreketttt…Cleppp clepppp Cleppppp… Ahhhh Ahhhhhhh” suara deriit meja diiiriingii dgn suara riintiihan-riintiihan Sheindy mulai menghiasii ruangan canteen tersebut.
“Esssttt Akhhh Manggg Triman Enakkkk… Ouuhhh terusss mangg lebiih kuat…” Sheindy memohon supaya aqu memperkuat seranganku.
Tanpa harus dimiinta duakalii aqu menurutii keiingiinan Sheindy Aqu semakiin kuat menusuk-nusukkan kemaluanku pada lobang Kemaluan Sheindy yg seret dan sempiit. Rengekan-rengekan manja Sheindy diiiriingii jeriitan-jeriitan keciilnya terdengar begtersebut mengasiikkan, wajah Sheindy terangkat keatas , biibiirnya mendesah dan meriintiih-riintiih keenakan merasakan tusukan-tusukan kemaluan Triman yg semakiin liar
“Akkkkk SHH Crrrrrrttt KCCCRRTTTTTTT” kedua kakii Sheindy menjepiit piinggangku kuat-kuat sewaktu cairan keniikmatan tersebut meluap darii lobang Kemaluannya.
Kuangkat kedua kakii mulus Sheindy keatas dan kuletakkan pada kedua bahuku, sembari mengocok-ngocok lobang kemaluannya kedua tanganku merayapii permukaan pahanya yg halus mulus. Wajah Sheindy semakiin bersemu merah sewaktu aqu mengocok-ngocok lobang kemaluannya dgn kuat, kemaluanku mengocek-ngocek lobang kemaluan Sheindy dgn lembut, kutekan kemaluanku sedalam-dalamnya kemudian kutariik dgn perlahan dan kemudian kusodokkan dgn cepat, Sheindy mendesah-desah lembut, sesesekalii matanya yg siipiit terpejam dgn rapat merasakan gesekan-gesekan kemaluan Triman Anwar diselangkangannya.Gelora Biirahii
Sheindy meronta , ia mendorong piinggulku kebelakang sehiingga kemaluanku terlepas darii lobang Kemaluannya.
“Siinii manggg, dudukkkkk…..” Sheindy merengek memiintaqu untuk duduk diatas kursii, aqu menurutii keiingiinannya.
Badannya yg mungiil mengangkangiiku, kuarahkan kepala kemaluanku pada lobang kemaluan Sheindy. Kepala kemaluanku terasa gelii sewaktu kembalii menyeliinap memasukii lobang kemaluannya yg berlendir, Sheindy menahan gerakannya sewaktu merasakan kepala kemaluanku memasukii lobang kemaluannya. Aqu mencengkram dan menekan piinggul Sheindy kuat-kuat, memaksa wanita tersebut menurunkan piinggulnya.
“Ahhhh Shhhh…Uhhh!!” nafas Sheindy tersendat-sendat sewaktu kemaluanku terbenam semakiin dalam.
Akhiirnya Sheindy berhasiil mendudukii kemaluanku secara sempurna, kedua tangannya berpegangan pada bahuku , sedangkan kedua tanganku menekan-nekan piinggulnya sembari menusukkan kemaluanku kuat-kuat keatas. Sheindy meriintiih-riintiih, piinggulnya bergoyg-goyg, sesekalii ia mendesak-desakkan selangkangannya sehiingga kemaluanku tenggelam semakiin dalam.
“Akhhhhh Aowwwwwwwwww Chrrrrr Crrrrrrrrrrtttt” Sheindy memejamkan matanya meresapii rasa niikmat yg melanda badannya ,liidah Sheindy sedikiit terjulur keluar sewaktu memuntahkan Cairan keniikmatannya kembalii….